Kamis, 02 Mei 2013

LEE BYUNG-CHULL SANG PENDIRI SAMSUNG


Entrepreneurship atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian. Pada suatu negara yang sedang berkembang, peranan para wirausahawan tidak dapat diabaikan terutama dalam melaksanakan pembangunan. Suatu bangsa akan berkembang lebih cepat apabila memiliki para wirausahawan yang dapat berkreasi serta melakukan inovasi secara optimal yaitu mewujudkan gagasan-gagasan baru menjadi kegiatan yang nyata dalam setiap usahanya.
Dapat dilihat negara – negara yang berkembang seperti China, Korea Selatan, Amerika, Jepang, dan India adalah negara – negara yang Berjaya yang memiliki pengusaha – pengusaha yang sukses di tingkat dunia. Seperti di China yang memiliki produk – produk dapur yang berasal dari bahan – bahan plastic dan merajai Negara – Negara Asia, Amerika yang memiliki restoran – restoran besar seperti Mc Donald’s yang didirikan oleh Raymond Kroc, Carrefour didirikan oleh Sam Walton, Korea Selatan yang memiliki Lee Byung-chull pendiri Samsung Electronics, dan masih banyak lagi. Disini kita akan menyoroti salah satu kisah pengusaha sukses berasal dari negeri gingseng tersebut.
Lee Byung-chull

Lee Byung-chull pendiri Group Samsung lahir 12 Februari 1910, meninggal 19 November 1987. Ia adalah putra dari keluarga kaya pemilik tanah dan sempat mengenyam pendidikan perkuliahan di Universitas Wesda Tokyo meskipun tidak sampai lulus. Lee Byung-chull menggunakan warisannya untuk membuka penggilingan padi untuk usaha yang pertama. usaha itu tidak berjalan dengan baik. Namun Lee Byung-chull tidak putus asa. Pada tahun selanjutnya dia mendirikan perusahaan perdagangan ekspor, perdagangan ekspor tersebut menjual ikan, sayuran, dan buah – buahan ke China. Perusahaan tersebut berkembang pesat, dank arena terdapat perang Korea, dia terpaksa berpindah tempat dari Seoul ke Busan. Setelah di Busan, dia tidak berhenti berwirausaha, lantas dia mendirikan pabrik tepung dan mesin gula di Korea Selatan, lalu menjadi perusahaan bersama. Lee Byung-chull mendirikan pabrik gula tersebut karena pada tahun tersebut masih kurangnya produksi gula dan masih belum ada gula yang diproduksi secara besar.
Setelah perang Korea, Lee mendirikan pabrik Wol di Daegu, dan itu merupakan pabrik wol terbesar di negaranya, setelah pabrik wol berkembang pesat, Lee mulai berekspansi ke industri lain seperti keuangan, media, bahan kimia dan pembuatan kapal.

Di tahun 1987, pendiri dan Chairman Byung-Chull Lee meninggal dan jabatann Chairman diambil alih oleh Kun-Hee Lee. Samsung Grup mulai masuk kedalam industry elektronik. Dan agar perusahaan bisa berkembang dengan pesat perusahaan membagi tugas kerja dalam bentuk divisi-divisi elektronik, diantaran Samsung Electronics Co Devices, Samsung Electro-Mekanika Co, Samsung Corning Co, dan Samsung Semiconductor & Telecommunications Co, dan membuat fasilitas di Suwon. Produk pertamanya adalah televisi hitam-putih. Dan selanjutnya perusahaan Samsung tersebut membeli Hanguk Tongsin di Gumi dan mulai membangun perangkat telekomunikasi. Produk awalya adalah switchboards. Fasilitas ini kemudian berkembang menjadi sistem manufaktur telpon dan faks dan menjadi pusat manufaktur ponsel Samsung.
Dapat kita ketahui dari cerita perjalanan hidup Lee Byung – Chull, dia mempunyai keberanian untuk berinisiatif, kekuatan yang sebenarnya tidak lagi menjadi rahasia atas kesuksesan dia. Dapat dilihat sudah berapa banyak perusahaan yang gulung tikar namun Lee tidak putus asa, dia terus menanam dan mendirikan perusahaan baru. Selain itu, Lee mempunyai sifat pekerja keras, dia tidak akan berhenti bekerja ketika dia belum mendapatkan apa yang ditujukan, apalagi dia mempunyai kemampuan untuk membaca peluang usaha untuk mendirikan suatu usaha.

0 komentar:

Posting Komentar