Entrepreneurship atau Wirausaha
adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke
dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara
yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses
tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko
atau ketidakpastian. Pada suatu negara yang sedang berkembang, peranan
para wirausahawan tidak dapat diabaikan terutama dalam melaksanakan
pembangunan. Suatu bangsa akan berkembang lebih cepat apabila memiliki
para wirausahawan yang dapat berkreasi serta melakukan inovasi secara
optimal yaitu mewujudkan gagasan-gagasan baru menjadi kegiatan yang
nyata dalam setiap usahanya.
Dapat dilihat negara – negara yang berkembang seperti China, Korea
Selatan, Amerika, Jepang, dan India adalah negara – negara yang Berjaya
yang memiliki pengusaha – pengusaha yang sukses di tingkat dunia.
Seperti di China yang memiliki produk – produk dapur yang berasal dari
bahan – bahan plastic dan merajai Negara – Negara Asia, Amerika yang
memiliki restoran – restoran besar seperti Mc Donald’s yang didirikan oleh Raymond Kroc, Carrefour didirikan oleh Sam Walton, Korea Selatan yang memiliki Lee Byung-chull pendiri Samsung Electronics, dan masih banyak lagi. Disini kita akan menyoroti salah satu kisah pengusaha sukses berasal dari negeri gingseng tersebut.
Setelah perang Korea, Lee mendirikan pabrik Wol di Daegu, dan itu
merupakan pabrik wol terbesar di negaranya, setelah pabrik wol
berkembang pesat, Lee mulai berekspansi ke industri lain seperti
keuangan, media, bahan kimia dan pembuatan kapal.
Di tahun 1987, pendiri dan Chairman Byung-Chull Lee meninggal dan
jabatann Chairman diambil alih oleh Kun-Hee Lee. Samsung Grup mulai
masuk kedalam industry elektronik. Dan agar perusahaan bisa berkembang
dengan pesat perusahaan membagi tugas kerja dalam bentuk divisi-divisi
elektronik, diantaran Samsung Electronics Co Devices, Samsung
Electro-Mekanika Co, Samsung Corning Co, dan Samsung Semiconductor &
Telecommunications Co, dan membuat fasilitas di Suwon. Produk
pertamanya adalah televisi hitam-putih. Dan selanjutnya perusahaan
Samsung tersebut membeli Hanguk Tongsin di Gumi dan mulai membangun
perangkat telekomunikasi. Produk awalya adalah switchboards. Fasilitas
ini kemudian berkembang menjadi sistem manufaktur telpon dan faks dan
menjadi pusat manufaktur ponsel Samsung.
Dapat kita ketahui dari cerita perjalanan hidup Lee Byung – Chull,
dia mempunyai keberanian untuk berinisiatif, kekuatan yang sebenarnya
tidak lagi menjadi rahasia atas kesuksesan dia. Dapat dilihat sudah
berapa banyak perusahaan yang gulung tikar namun Lee tidak putus asa,
dia terus menanam dan mendirikan perusahaan baru. Selain itu, Lee
mempunyai sifat pekerja keras, dia tidak akan berhenti bekerja ketika
dia belum mendapatkan apa yang ditujukan, apalagi dia mempunyai
kemampuan untuk membaca peluang usaha untuk mendirikan suatu usaha.
0 komentar:
Posting Komentar